Rabu, 13 November 2013

pengalaman pake cream abal abal

assalamualaikum wr.wb 
hai hai para blogger ini tulisan pertama saya di blog 
maaf ya kalau tulisan saya masih berantakan 
maklum lah saya baru pertama kali 
dan saya memang gak jago dalam hal karang mengarang 
hihihi......

oh ya para blogger
saya sering banget baca review tentang kosmetik di internet 
gitu deh 
karna saya pgen memilih kosmetik yang kiranya cocok buat saya
saya pengen tampil cantik dan terutama PUTIH dari dulu saya memang pgen banget punya kulit putih dan
 saya terobsesi sama wanita wanita korea 
yang cantik putih glowwy .. ih wow deh pokonya hehe .

Di blog pertama saya akan menceritakan sebuah pengalaman memakai
krim perawatan wajah yg katanya krim racikan dokter hihi  tapi saya enggak pernah tau dimana kliniknya cuman denger denger sih katanya di Manado .

Awalnya ibu aku yang memakai krim racikan tersebut dia membeli di salah satu teman dekat nya , nah harga satu paket krim perawatan tersebut yaitu sekitar 300rbu an lah . satu paket perawatan tersebut ada 4 macam isi , yaitu :
1. krim malam 
2. krim siang
3. sabun batang berwana oren

nah setelah satu minggu ibu saya memakai ter4ebut langsung terlihat banget hasilnya . ibu saya yang mempunyai kulit putih menjadi semakin putih . saya kaget dan saya pengen pakai krim itu , karena saya memang pengen banget punya kulit wajah putih hehe

setelah saya pakai 3 hari kemudian muncul bintik bintik kecil di kulit wajah saya :( dan rasa nya sangat gatal sekali  :( . katanya sih itu adalah detox atau yang disebut pengeluaran racun racun ( padahal itu adalah reaksi buruk dari krim yang mengandung merkuri )
karna saya masih ingin tetap putih seperti wanita cantik korea akhirnya sya tetap memakai krim tersebut
.
setelah satu minggu pemakaian kulit saya menjadi putih mulus dan bebas jerawat wowww.. seneng banget deh poko nya .
3 bulan pemakaian krim tersebut  kulit saya agak kusam :( 
gak seputih pas seperti 1 bulan pemakaian .
huhu
setelah saya searching di internet tentang krim abal abal dan gejalas itu ternyata krim yang saya pakai mengandung merkuri . kenapa saya tau itu adalah krim yang mengandung zat berbahaya karena krim yang mengandung merkuri bisa di tes dengan cara memasukkan krim tersebut ke dalam gelas yang berisi air lalu kita aduk dengan menggunakan alat aduk contohnya sendok jika tidak larut dalam air maka dan tetap menggumpal maka krim tersbut mengandung bahan berbahay seperti merkuri . 
setelah saya tau krim tersebut berbahaya maka saya menghentikan pemakaian krim abal abal itu 
karena krim atau sebuah kosmetik yang mengandung zat berbahaya contohnya merkuri dan hidrokuinon itu sangat berbahaya bagi tubuh 
bisa memnyebabkan kanker kulit , penyakit ginjal , kemandulan , dan lain lain . 
maka dari itu buat para blogger jangan sampai salah memilih kosmetik karena memang untuk pemakaian awal sangat bagus tapi untuk kedepannya sangat berbahaya bagi kita . 
sekarang saya kapok memakai krim perawatan dan saya harus lebih bersyukur dengan kulit sawo matang yang sayang punya 
dalam memilih kosmetih berhati hatilah jika tidak terdaftar di bpom lebih baik jangan coba coba hihi

oke sekian dari saya semoga bermanfaat bagi para pembaca blog ini 

kebudayaan Papua


Di blog kali ini saya akan menulis tentang kebudayaan Papua di Indonesia
Papua
sumber Wikipedia, ensiklopedia bebas.

Provinsi Papua
Description: Papua COA.svg

Cogan kata: Karya Swadaya
Description: IndonesiaPapua.png
421,981 km2 (162,928 batu²)
Bil. penduduk
1,994,531  (2005)
4.7 /km2 (12 /sq mi)
Protestan (51.2%), Roman Katolik(25.42%), Islam (23%), lain-lain (2.5%)
Bahasa Indonesia (rasmi), 269 [1]Bahasa bumiputera: Bahasa Papuadan Bahasa Austronesia
Laman
Papua ialah sebuah daerah daftar kata indonesia ialah (Provinsi) di Indonesia yang terletak di bahagian barat kepulauan New Guinea dan pulau-pulau di sekitarnya.
Papua kadangkala dipanggil sebagai Papua Barat kerana Papua boleh dirujuk kepada seluruh kepulauan New Guinea atau bahagian selatan negara jirannya,Papua New Guinea. Papua Barat ialah sebutan yang lebih disukai oleh para nasionalis yang ingin memisahkan Papua daripada Indonesia dan membentuk negara sendiri. Daerah (Provinsi) ini dahulu dikenali dengan panggilan Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian ditukarkan menjadi Irian Jaya oleh Suharto, nama yang tetap digunakan secara rasmi hingga tahun2002. Nama daerah (provinsi) ini diganti menjadi Papua sesuai dengan UU No 21/2001 Autonomi Khusus Papua. Pada masa era penjajahannya, wilayah ini disebut New Guinea Belanda (Dutch New Guinea).
Papua merupakan daerah (provinsi) yang terletak di wilayah paling timur negara Republik Indonesia dan merupakan daerah yang penuh harapan. Daerahnya belum banyak diterokai oleh aktiviti manusia dan Papua kaya dengan sumber alam yang menjanjikan peluang untuk berniaga dan berkembang. Tanahnya yang luas dipenuhi oleh hutan, laut dan pelbagai biotanya dan berjuta-juta tanahnya yang sesuai untuk pertanian. Dalam perut buminya juga menyimpan gas asli, minyak dan pelbagai bahan galian yang hanya menunggu untuk diterokai.
Isi kandungan
  [sorokkan
·         1 Pemerintahan
·         2 Geografi
·         3 Iklim
·         4 Topografi
·         5 Sosial Budaya
·         6 Bahasa
·         7 Agama
·         8 Gunung di Papua Timur
·         9 Rujukan
Pemerintahan[sunting sumber]
daerah (Provinsi) Papua beribu kota di Jayapura dan secara pentadbirannya terdiri daripada : 9 Pemerintahan Kabupaten iaitu Kabupaten Jayapura,JayawijayaMeraukeFak-FakSorongManokwariBiak NumforYapen Waropen dan Nabire. Dua Pemerintahan Kota iaitu Kota Jayapura dan Kota Sorong, tiga Pemerintahan Kabupaten Administratif iaitu Puncak Jaya, Paniai dan Mimika. Jumlah Kecamatan di Papua adalah 173 kecamatan yang mencakupi 2.712 desa dan 91 kelurahan.
Geografi[sunting sumber]
Papua terletak pada kedudukan 0° 19' - 10° 45' LS dan 130° 45' - 141° 48' BT, menempati sesetengah bahagian barat dari Papua New Guinea yang merupakan pulau terbesar kedua selepas Greenland. Secara fizikal, Papua merupakan daerah (provinsi) terbesar di Indonesia, dengan luas daratan 21,9% dari jumlah kesuluruhan tanah seluruh Indonesia iaitu 421,981 km², membujur dari barat ke timur (Sorong - Jayapura) sepanjang 1,200 km (744 batu) dan dari utara ke selatan (Jayapura- Merauke) sepanjang 736 km (456 batu). Selain daripada tanah yang luas, Papua juga memiliki banyak pulau sepanjang pesisirannya. Di pesisiran utara terdapat Pulau Biak, Numfor, Yapen dan Mapia. Pada bahagian barat ialah Pulau Salawati, Batanta, Gag, Waigeo dan Yefman. Pada pesisiran Selatan terdapat pula Pulau Kalepon, Komoran, Adi, Dolak dan Panjang, sedangkan di bahagian timur bersempadan dengan Papua New Guinea.
Papua terletak tepat di sebelah selatan garis khatulistiwa, namun kerana daerahnya yang bergunung-gunung maka iklim di Papua sangat bervariasi melebihi daerah Indonesia lainnya. Di daerah pesisiran barat dan utara beriklim tropika lembap dengan tadahan hujan rata-rata berjumlah diantara 1.500 - 7.500 mm pertahun. Tadahan hujan tertinggi terjadi di pesisir pantai utara dan di pegunungan tengah, sedangkan tadahan hujan terendah terjadi di pesisir pantai selatan. Suhu udara bervariasi sejajar dengan bertambahnya ketinggian. Untuk setiap kenaikan ketinggian 100 m ( 900 kaki ), secara rata-rata suhu akan menurun 0.6 °C.
Topografi[sunting sumber]
Keadaan topografi Papua bervariasi mulai dari dataran rendah berawa sampai dataran tinggi yang dipenuhi dengan hutan hujan tropika, padang rumput dan lembah. Pada bahagian tengah pula terdapat rangkaian pergunungan tinggi sepanjang 650 km. Salah satu bahagian daripada pegunungan tersebut adalah pergunungan Jayawijaya yang terkenal kerana di sana terdapat tiga puncak tertinggi yang walaupun terletak dalam garisan khatulistiwa namun selalu diselimuti oleh salji di puncak Jayawijaya dengan ketinggian 5,030 m (15.090 kaki), puncak Trikora 5,160 m (15,480 kaki) dan puncak Yamin 5,100 m (15.300 kaki). Sungai-sungai besar beserta anak sungainya mengalir ke arah selatan dan utara. Sungai Digul yang bermula dari pedalaman kabupaten Merauke mengalir ke Laut Arafura. Sungai Warenai, Wagona dan Mamberamo yang melewati Kabupaten Jayawijaya, Paniai dan Jayapura bermuara di Samudera Pasifik. Sungai-sungai tersebut mempunyai peranan penting bagi masyarakat sepanjang alirannya baik sebagai sumber air bagi kehidupan harian, sebagai nelayan mahupun sebagai sarana penghubung ke daerah luar. Selain itu terdapat pula beberapa danau, diantaranya yang terkenal adalah Danau Sentani di Jayapura, Danau Yamur, Danau Tigi dan Danau Paniai di Kabupaten Nabire dan Paniai.
Sosial Budaya[sunting sumber]
Pada daerah-daerah Papua yang bervariasi topografinya terdapat ratusan kelompok etnik dengan budaya dan adat istiadat yang saling berbeza. Dengan mengacu pada perbezaan topografi dan adat istiadatnya maka secara amnya, penduduk Papua dapat di bezakan menjadi 3 kelompok besar iaitu:
·         Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum, rumah diatas tiang (rumah panggung), mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan.
·         Penduduk daerah pedalaman yang hidup pada daerah sungai, rawa, danau dan lembah serta kaki gunung. Pada umumnya bermata pencaharian menangkap ikan, berburu dan mengumpulkan hasil hutan.
·         Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharian berkebun beternak secara sederhana.
Pada umumnya masyarakat Papua hidup dalam sistem kekerabatan yang menganut garis ayah atau patrilinea.
Di Papua ini terdapat ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik yang ada. Aneka pelbagai bahasa ini telah menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi antara satu kelompok etnik dengan kelompok etnik lainnya. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara rasmi oleh masyarakat-masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman.
Keagamaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat di Papua dan dalam hal ketuhanan, Papua dapat dijadikan contoh bagi daerah lain. Majoriti penduduk Papua beragama Kristian, namun demikian, seiring dengan perkembangan kemudahan pengangkutan dari dan ke Papua maka jumlah orang yang beragama lain termasuk Islam juga semakin berkembang. Banyak mubaligh sama ada orang asing mahupun rakyat Indonesia sendiri yang melakukan misi keagamaannya di pedalaman-pedalaman Papua. Mereka berperanan penting dalam membantu masyarakat sama ada melalui sekolah-sekolah mubaligh, bantuan perubatan mahupun secara langsung mendidik masyarakat pedalaman dalam bidang pertanian, mengajar Bahasa Indonesia dan pengetahuan-pengetahuan amali yang lain - lainnya. Mubaligh juga merupakan pelopor dalam membuka jalur penerbangan ke daerah-daerah pedalaman yang belum dibina oleh penerbangan biasa.
Gunung di Papua Timur[sunting sumber]
1.   Puncak Jaya atau Piramid Carstensz
Puncak Trikora